puisi ku


Pergi


Ketika aku mulai menulis

ingatan itu perlahan hilang

semua yang ingin ku katakan

tak dapat ku ungkapkan

hilang

kemana perginya

semua marah

kesal

kecewa ku padamu


kemana perginya?

tidakkah kau tau kemana perginya?

mungkin Tuhan melenyapkannya


Tuhan tak ingin aku mengucapkannya kepada mu

tapi kenapa?

kenapa Tuhan tak ingin?

supaya menjaga perasaan mu

mungkin


mungkin

Tuhan ingin aku merasakannya sendiri

menyimpan semua amarah dalam diriku

menjadi racun yang mematikan

menjadi pedih yang menyiksa ku tiap malam


Aku ingin kau tahu

semua kata yang ingin ku sampaikan

semua amarah yang yang terpendam

hanya tersimpul dalam 3 kata

Aku sayang kamu


hanya itu yang perlu kau tahu

hanya itu yang perlu kau mengerti

dari sikapku selama ini


ketika
air mata hadir menemani ku
ketika telinga rindu suara mu
ketika senyum dan tangis mu hadir di benakku
sesak di dada tak tertahankan
ketika kau hadir di hadapan ku
aku diam
berbisik kepada Tuhan, "terima kasih, karena Kau membuatku dapat melihatnya kembali"

No comments: